ANALISIS EKIVALENSI
Pengertian
Ekivalensi
Nilai uang
yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai
nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai
uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.
Konsep
Ekivalensi
Dalam suatu
kasus untuk mencari suatu alternatif, alternatif tersebut sedapat mungkin
diperbandingkan dalam kondisi
- Memberikan hasil yang sama, atau
- Mengarah pada tujuan yang sama, atau
- Menunjukan fungsi yang sama
Metode Ekivalensi
Adalah
metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang
waktu berbeda.
Nilai
ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
- Jumlah uang pada suatu waktu
- Periode waktu yang ditinjau
- Tingkat bunga yang dikenakan
Penyamaan
tersebut sulit untuk dimungkinkan dalam studi ekonomi, maka dibuat dasar
ekuivalensi berdasarkan:
- Tingkat suku bunga
- Jumlah uang yang terlibat
- Waktu penerimaan/pengeluaran uang
- Cara pembayaran kembali modal yang diinvestasikan dalam penutupan modal awal.
Dengan kata
lain, dalam dua diagram cashflow disebut ekuivalen pada suatu tingkat bunga
tertentu, jika dan hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama pada
tingkat bunga tersebut.
- Nilai harus dihitung untuk periode waktu yang sama (paling banyak digunakan adalah waktu sekarang (Present Worth), tetapi setiap titik pada rentang waktu yang ada dapat digunakan)
- Ekuivalensi tergantung pada tingkat bunga yang diberikan (cashflow tidak akan ekuivalen pada tingkay bunga yang berbeda)
Ekuivalensi
cashflow tidak harus berarti bahwa pemilihan cashflow tidak penting. Pasti ada
alasan mengapa suatu cashflow lebih dipilih dari yang lainnya.
·
Perhitungan
Ekivalensi
Nilai Ekivalensi Pengelaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
Contoh:
Hari
ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. Dua dan empat tahun kemudian
ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya
pada tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195
·
Rumus-Rumus
Bunga Majemuk dan Ekivalensinya
Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest) =
tingkat suku bunga per
periode
n (Number) =
jumlah periode bunga
P (Present Worth) =
jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future Worth) =
jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)
A (Annual Worth) =
pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
G (Gradient) =
pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode berikutnya
terjadi
penambahan atau pengurangan yang besarnya sama
Single
Payment
Single payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini sebesar “P” (present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga sebesar “i” (interest) pada suatu periode “n”, maka jumlah yang harus dibayar sesuai uang pada periode “n” sebesar “F” (future). Nilai “F” akan di ekivalensi dengan “P” saat ini pada suku bunga “i”. Dengan rumus:
Single payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini sebesar “P” (present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga sebesar “i” (interest) pada suatu periode “n”, maka jumlah yang harus dibayar sesuai uang pada periode “n” sebesar “F” (future). Nilai “F” akan di ekivalensi dengan “P” saat ini pada suku bunga “i”. Dengan rumus:
Jika dibalik, misalnya F diketahui dan P yang dicari maka hubungan persamaannya menjadi:
Present
Worth Analysis
Present
worth analysis (Analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi di
mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam titik waktu
sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum
attractive rate of return-MARR). Untuk mencari NPV dari sembarang arus kas,
maka kita harus melibatkan faktor bunga yang disebut Uniform Payment Series –
Capital Recovery Factor (A/P,i,n).
Usia pakai
berbagi alternative yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan
digunakan bisa berada dalam situasi:
Usia pakai
sama dengan periode analisis
Usia pakai
berbeda dengan periode analisis
Periode
analisis tak terhingga
Analisis
dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV) dari masing
– masing alternative. NPV diperoleh menggunakan persamaan:
NPV =
PWpendapatan – PWpengeluaran
Untuk
alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka alternatif tersebut
layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu
alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang
paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat
independent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai NPV ≥ 0.
Analisis
present worth terhadap alternatif tunggal
Contoh:
Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga Rp
30.000.000,. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp
1.000.000,- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu
memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-.Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun,
dengan present worth analysis, apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
NPV =
40.000.000(P/F,12%,8) – 1.000.000(P/A,12%,8) – 30.000.000
NPV =
40.000.000(0.40388) – 1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = – 8.877.160
Oleh karena
NPV yang diperolehØ < 0, maka pembelian peralatan
tersebut tidak menguntungkan.
Analisis
present worth terhadap beberapa alternatif
Usia pakai
semua alternatif sama dengan periode analisis
Contoh:
Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif peralatan masak dengan usia pakai masing-masing 8 tahun
ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Harga beli (Rp.)Keuntungan per tahun (Rp.) Nilai sisa di akhir usia pakai
(Rp.)
X
2.500.000 750.000
1.000.000
Y
3.500.000 900.000
1.500.000
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin mana yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X :
NPVX =
750.000(P/A,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,8) – 2.500.000
NPVX =
750.000(4.48732) + 1.000.000(0,32690) – 2.500.000
NPVX =
1.192.390
Mesin Y :
NPVY =
900.000(P/A,15%,8) + 1.500.000(P/F,15%,8) – 3.500.000
NPVY =
900.000(4.48732) + 1.500.000(0.32690) – 3.500.000
NPVY =
1.028.938
Maka, pilih
mesin X
Usia pakai
alternatif berbeda dengan periode analisis
Pada situasi
di mana usia pakai berbeda dengan periode analisis, digunakan asumsi perulangan
(repeatability assumption) dengan periode analisis yang merupakan kelipatan
persekutuan terkecil dari usia pakai alternative. Dengan asumsi itu,
alternative yang telah habis usia pakainya sebelum periiode analisis berakhir
akan digantikan oleh alternative yang sama. Arus kas masuk dan arus kas keluar
pada periode usia pakai pertama akan berulang pada periode perulangan
berikutnya, kecuali jika disebutkan lain. Asumsi ini diterapkan untuk
mempermudah pembuatan model dalam pengambilan keputusan.
Contoh:
Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Usia pakai (tahun) Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.) Nilai sisa pada akhir
usia manfaat (Rp.)
X
8 2.500.000
750.000 1.000.000
Y
16 3.500.000
900.000 1.500.000
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:
NPVX =
750.000(P/A,15%,16) + 1.000.000(P/F,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,16) –
2.500.000(P/F,15%,8)
NPVX =
750.000(5.95423) + 1.000.000(0.32690) + 1.000.000(0.10686) – 2.500.000(0.32690)
NPVX
= 1582182,5
Mesin Y:
NPVY =
900.000 (P/A,15%,16) + 1.500.000(P/F,15%,16) – 3.500.000
NPVY =
900.000 (5.95423) + 1.500.000(0.10686) – 3.500.000
NPVY = 2.019.097
NPV mesin Y,
Rp 2.019.097,- lebihØ besar daripada NPV mesin X, Rp
1.582.182,50,- Maka dipilih mesin Y.
Periode
Analisis Tak Terhingga
Pada situsi
ini di mana periode analisis tidak terhingga, perhitungan NPV dari semua arus
masuk dan arus keluar dilakukan dengan metode capitalized worth (nilai modal).
Jika hanya unsur biaya saja yang diperhitungkan, maka hasil yang diperoleh
disebut capitalized cost (biaya modal). Metode tersbut mempermudah perbandinga
alternative dengan usia pakai yang tak terhingga, dimana asumsi perulangan
sulit untuk diterapkan.
Capitalized
worth adalah sejumlah uang yang harus dimiliki saat ini. Dengan demikian,
diperoleh pembayaran yang besarnya sama selama periode tak terhingga pada
tingkat suku bunga i% per periode.
Dari factor
bunga majemuk untuk nilai n tak terhingga, didapatkan nilai (P/A,i,n) = 1/I
sehingga:
Contoh :
Sebuah
perusahaa akan membeli sebuah mesin untuk meninggalkan pendapatan tahunannya.
Dua alternative mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin Usia
pakai (tahun) Harga beli (Rp.) Keuntungan per tahun (Rp.)Nilai sisa pada akhir
usia manfaat (Rp.)
X
8 2.500.000
750.000 1.000.000
Y
9 3.500.000
900.000 1.500.000
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun dan periode analisis tak terhingga, tentukan
mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
CWX =
750.000(P/A,15%,∞) + 1.000.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) –
2.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWX =
750.000(1/0.15) + 1.000.000(0.07285)(1/0.15) – 2.500.000(0.22285)(1/0.15)
CWX =
1771500
CWY =
900.000(P/A,15%,∞) + 1.500.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) –
3.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWY =
900.000(1/0.15) + 1.500.000(0.05957)(1/15) – 3.500.000(0.20957)(1/0.15)
CWY =
1.705.733,33
Future Worth
Analysis
Digunakan
untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku
bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa
menggunakan fungsi fv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada
dalam fungsi fv(), yaitu :
Rate:
tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
Nper: jumlah
angsuran yang dilakukan
Pmt: besar
angsuran yang dibayarkan.
Pv: nilai
saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
Type: jika
bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran
dilakukan diakhir periode.
Contoh 1:
Biaya masuk
perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan
tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan
inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(),
masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
Rate = 8%
Nper = 20
Pmt = 0,
tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
Pv =
-50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
Type = 0
Dari masukan
diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan
kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah
10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan
biaya administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan
datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk
parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
Rate =
6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
Nper = 20×12
= 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan
Pmt =
-250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita
mengeluarkan uang
Pv =
-50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
Type = 0
Dari masukan
diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu
diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv adalah satuan untuk parameter rate,
nper dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika
ada yang bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.
Konsep
Annual Worth Analysis
Annual Worth
Analysis Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga Annual Equivalent yaitu
metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam sederetan
nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang
umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR).
Istilah
Capital Recovery (CR)
CR adalah
Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal yang diinvestasikan.
CR = I(A/P,
i, n) – S(A/F, i, n)
CR = (I-S)
(A/F, i, n) + I(i)
CR = (I-S)
(A/P, i, n) + S(i)
I : Investasi
awal
S : Nilai
sisa di akhir usia pakai
n : Usia
pakai
AW = Revenue
–Expences -CR
Annual Worth
Analysis dilakukan terhadap:
Alternatif
tunggal , layak jika AW > 0
Beberapa
alternatif dgn usia pakai sama
Beberapa
alternatif dgn usia pakai berbeda
Periode
analisis tak berhingga
Untuk 2,3,
dan 4 : dipilih AW terbesar
Contoh
Sebuah mesin
memiliki biaya awal sebesar 1 juta rupiah, dengan usia pakai 10 tahun. Nilai
sisa pada akhir usia adalah 200 ribu rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per
tahun, tentukan besar capital recoverynya.
Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga 30 juta
rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan sebesar 1
juta rupiah pertahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8 peralatan itu
memiliki nilai jual 40 juta rupiah.
Apabila
tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan Annual Worth Analysis, apakah
pembelian peralatan tersebut menguntungkan?
Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkankepada
perusahaan:
Mesin-x
dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai
sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
Mesin-y
dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai sisa
pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh usia
pakai berbeda
Sebuah
perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin-x usia
pakai 8 tahun dengan harga beli 2,5 juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu
rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
Mesin-y usia
pakai 9 tahun dengan harga beli 3,5 juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu
rph, nilaisisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh
Analisis Tak berhingga. 6. Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan
tingkat
suku bunga
10% per tahun, lalu pilih alternatif terbaik:
Alternatif-A
Investasi awal $1 juta, keuntungan tahunan $150 ribu, usia pakai tak berhingga.
Alternatif-B
Investasi awal $1,5 juta, keuntungan tahunan $250 ribu, usia pakai 14 tahun.
Alternatif-C
Investasi awal $2,5 juta, keuntungan tahunan $500 ribu, usia pakai 9 tahun.
Alternatif B
dan C menggunakan asumsi perulangan dengan konsekuensi ekonomi yang selalu
sama.
Reff :
Google. http://.ekonomiteknik112081081.blogspot.com/2012/02/konsep-annual-worth-analysis.html. Diakses
tanggal 25 Oktober 2016.
Google. http://sjarimonogakari.blogspot.com/2012/12/bab-8-konsep-nilai-waktu-dari-uang.html. Diakses
tanggal 25 Oktober 2016.
http://deltawenbiz.blogspot.co.id/2015/10/konsep-nilai-waktu-dari-uang-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar